Kuas adalah alat yang banyak digunakan, mulai untuk menggambar sampai mengoles makanan. Kuas bisa terbuat dari bulu binatang, plastik, dan bahan nabati.

Dari ketiganya, yang  paling sering dipakai adalah yang berasal dari bulu binatang, terutama babi. Biasanya di gagang kuas ditulis kata "bristle".

Data BPS yang tercantum dalam Majalah Jurnal Halal LPPOM-MUI, No. 41/VII/2002 menyebutkan bahwa di periode Januari - Juni 2001, Indonesia mengimpor kuas bulu babi dan babi hutan (pig and boar bristle)  sejumlah 282.983 kg atau senilai 1.713.309 dolalr.

Cara yang  dipakai untuk membedakan kuas bulu binatang dengan kuas plastik adalah :

1. Perhatikan tulisan  pure bristle, China bristle, 100% pure China bristle, dan sejenisnya pada gagang kuas. Di dalam kamus,  makna bristle adalah stiff hair of swine (bulu babi yang kaku). Makna bristle kini telah meluas menjadi bulu saja,  tetapi  asal muasalnya adalah istilah untuk bulu babi.
2. Apabila dibakar, kuas  plastik akan berbau plastik,  sedangkan kuas bulu binatang akan berbau seperti rambut  yang terbakar, karena adanya keratin.
3. Warna  dan ukuran bulu pada kuas plastik seragam, sedangkan bulu binatang kadang pangkalnya agak tebal tetapi ujungnya menipis.
4. Ciri khusus bulu babi adalah ujungnya terbelah 2 atau 3. Namun kadang dalam proses produksi ujung tersebut sudah diratakan.